Kamis, 31 Maret 2011

Selalu Bersama Mu

merdu suara angin pemecah malam
hadirkan sayup sayup kerinduan
mendoa pada malam kian bisu
mengemis setetes cinta dari Kekasih...

Engkau kasih yang sejati
dibatas kehinaan hamba memohon....masih pantaskah...?
sedang mentari masih tak sanggup aku peluk
sedang rembulan teramat lelah menatap hamba Mu ini...

Aku bukanlah sang rupawan...
yang pandai bersolek dalam harinya
Aku bukanlah sang pendoa...
yang selalu merdu dalam lantunannya
Aku bukanlah sang jawara...
yang pandai berkata dalam kalimatnya
Aku hanya seorang penyair gila....!!
yang memohon dalam syair syairnya
Aku hanya seuntai tulang tulang yang rapuh
mencoba tegar dalam badai rohani

di batas waktu yang kian mengintai
di batas siang hingga menjadi malam
di batas sayup sayup lirih suaraku
Ya Allah...........
tetapkan hati ini selalu bersama-Mu......

Rabu, 23 Maret 2011

Bias Bias Impian

Bias bias khayalan
Indahmu mutiara dahaga
Masuk menetes basahi gurun
Pembangkit titik ujung imajiku
Semakin tau aku
Semakin merasa aku
Semakin tenggelam aku olehnya

Seperti nikotin menyusup di serat nadi
Nyatamu buat aku ringkuh
Ketergantungan bermasa khayalan
Olehnya aku bertahan

Kini mencabik separuh raga
Terkoyak tering candu ujung harapan
Hdirmu, oh..mengapa..?
Begini buat aku terbang

Sesalkah kini aku
Amarah jeritan hati
Namun apa daya
Lalaiku dimasa itu
Bias bias mimpiku
Biarkan tetap terbang

Kamis, 17 Maret 2011

Allahu Robbi.....

Allahu Robbi........
Kucari damai-Mu di malam hening.
Allahu Robbi........
Padang impian kian mengering. Terik mentari-Mu kuasa begitu agung.
Allahu Robbi........
Engkau Maha Pemilik. Kuatkanlah hati hamba-Mu yang nian merapuh ini.
Ku cari...ku telaah...diri...
Batapa hinanya hamba..
Allahu Robbi........
Jalan gelap menghantui diri...
Hijab-Mu begitu masih tinggi...
Di mana hamba mencari...

Rasa Adinda

Raut adinda sendu selalu
Takut akan sepi semalam ini
Adinda sendiri terkubur mendung
Hujan turun kian berganti

Kanda di mana adinda cari
Sudut riang senyum nan tawa
Dapat genggaman kini terlepas
Rindu-rindu yang kian mencengkam

Rana adinda terjerat kata
Kalbu yang kian menyendiri
Mencari Pemilik nan sejati
Mencari kanda diikhlas diri

Candu ini membelenggu waktu
Lepas ingin dengan kakanda
Ego kini adinda rasa
Galau aku tiada berdaya

Bersandar di batas senja
Nada indah kanda punya
Bawa adinda berseru riuh
Lenyapkan tabir-tabir mencekat

Dinda menunggu datangnya cinta
Cinta sejati dari Yang Kuasa
Di sini memupuk rasa
Mohon maaf tiada sempurna
Adinda ini telah merasa...

Senin, 07 Maret 2011

Mencintai...

MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu2...
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Apabila kamu benar2 mencintai seseorang,
jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintaiMELAINKAN...
BERJUANGLAH demi cintamu
Itulah CINTA SEJATI Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADAberjalan bersama orang 'yang tersedia'Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADAorang yang berada di sekelilingmu Lebih baik menunggu orang yang tepat (Khalil Gibran)